Selasa, 31 Mei 2011

11 Siswa SMA Barito Utara Tidak Lulus

TRIBUNKALTENG.CON, MUARATEWEH - Sebanyak 11 dari 1.121 orang peserta ujian nasional tahun ajaran 2010/2011 tingkat SMA/SMK di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, tidak lulus.
     
"Pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) tersebut  secara resmi dilakukan masing-masing sekolah pada Senin (16/5)," kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Jamaludin di Muara Teweh.
     
Menurut Jamaludin, sejumlah sekolah yang siswanya tidak lulus untuk tingkat SMA negeri dan swasta semuanya jurusan IPS baik di dalam kota Muara Teweh maupun desa dan kecamatan.
     
Sekolah itu antara lain SMAN 1 Muara Teweh ada dua orang, SMA PGRI Desa Trahean, SMA Mupakat Desa Benao dan SMAN 1 Kecamatan Lahei  masing-masing satu orang, kemudian SMKN 1 Muara Teweh dan SMKN 2 Muara Teweh masing-masing sebanyak tiga orang.
     
"Tingkat kelulusan UN tahun ini mencapai 99,02 persen meningkat dibanding tahun lalu 97,96 persen," katanya.
     
Jamaludin  mengatakan, dalam pengumuman tersebut pihaknya mengimbau kepada para siswa untuk tidak mencoret pakaian  dan konvoi kendaraan  di jalan.
  
Meski ada yang merayakan kelulusan dengan turun di jalan umum namun harus tertib disertai pengawalan para guru dan aparat kepolisian setempat.
     
"Kami berharap dalam pengumuman kelulusan berjalan aman dan tertib serta tidak mengganggu ketertiban umum," katanya.
     
Dia mengatakan, sedikitnya ada 39 orang dari 1.149 orang siswa yang terdaftar dalam peserta ujian dari sejumlah sekolah di Muara Teweh, tidak mengikuti ujian nasional tanpa alasan jelas.
     
Pelaksanaan UN  tersebar di 13 sekolah negeri dan swasta,  selain di dalam kota Muara Teweh, juga di SMA Tumpung Laung Kecamatan Montallat, SMA Kandui Kecamatan Gunung Timang, SMA Lahei Kecamatan Lahei, SMA di Kecamatan Teweh Timur dan Kecamatan Gunung Purei.
     
"Penyelenggaran UN di seluruh sekolah tersebut  berjalan lancar tanpa ada kendala," katanya.

Jumat, 29 April 2011

UN SMA 2011

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH - Sedikitnya 30 orang siswa dari sejumlah sekolah di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, tidak mengikuti ujian nasional tahun ajaran 2010/2011 tanpa alasan jelas. "Di sekolah kami ada delapan orang siswa yang tidak mengikuti ujian nasional (UN) tanpa ada pemberitahuan dan alasan yang jelas," kata Kepala SMKN 1 Muara Teweh Ardian, Senin (18/4).
Menurut Ardian, delapan dari 184 orang siswa peserta UN itu tidak hadir pada ujian hari pertama di antaranya lima orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Sejumlah siswa itu, katanya, sebelumnya juga tidak mengikuti uji coba (try out) UN yang digelar belum lama ini.
"Kami tidak tahu kenapa mereka tidak mengikuti ujian, karena tidak ada pemberitahuan ke sekolah, kecuali satu orang berhalangan hadir karena orang tuanya meninggal dunia," katanya.
Kepala SMAN 2 Muara Teweh Herry Jhon Setiawan mengatakan siswa di sekolahnya yang tidak mengikuti UN hanya ada tiga orang, yakni dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. "Tiga orang siswa itu diperkirakan sudah berhenti, namun pihaknya tidak mengetahui alasannya. Jumlah peserta UN di sekolahnya sebanyak 106 orang terdiri atas jurusan IPS 72 orang dan IPA 71 orang," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Jamaludin mengatakan jumlah siswa yang tidak mengikuti UN hari pertama di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini mencapai 30 dari 1.149 orang siswa peserta ujian. Menurut dia, kegiatan UN 2011 diikuti 1.119 orang siswa dari 13 sekolah negeri dan swasta, yakni selain di dalam kota Muara Teweh juga SMA Tumpung Laung di Kecamatan Montallat, SMA Kandui Kecamatan Gunung Timang, SMA Lahei Kecamatan Lahei, SMA Kecamatan Teweh Timur dan Kecamatan Gunung  Purei. "Penyelenggaran UN di seluruh sekolah tersebut ini berjalan lancar tanpa ada kendala," katanya.
Jamaludin mengatakan formulasi tingkat kelulusan UN 2011 berbeda dibandingkan 2010, yakni nilai sekolah untuk tingkat SMA/MA/SMK merupakan gabungan nilai rapor semester 3,4,5. "Mulai 2011 sesuai aturan pemerintah tidak ada lagi UN ulang, namun bagi yang berhalangan karena sakit diperkuat surat keterangan dokter atau karena alasan tertentu bisa mengikuti ujian susulan," katanya.
Dengan perubahan formulasi tersebut diharapkan pihak sekolah tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi harus memperhatikan kualitas kelulusan. "Kita berharap hasil UN tahun ini lebih baik dari sebelumnya, karena kriteria penilaian kelulusan mengikutsertakan nilai sekolah," katanya.
Ia mengatakan, untuk pengawasan UN di dalam kota dilakukan secara silang oleh sejumlah sekolah, sedangkan di kecamatan pengawasnya ditunjuk oleh camat setempat. Selain pengawas dari sejumlah sekolah, penyelenggaraan UN 2011 juga diawasi petugas dari perguruan tinggi.
"Kita harapkan hasil UN tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya. Tingkat kegagalan atau keberhasilan merupakan tanggung jawab bersama baik sekolah maupun dinas," katanya.

Senin, 15 November 2010

LATAR BELAKANG

Dengan pesatnya perkembangan IPTEK di Era Globalisasi ini tentunya merupakan suatu tantangan bagi generasi muda, siapa yang memiliki ilmu tentu akan dapat menjawab tantangan di era ini. Selama ini sadar tidak sadar kekayaan alam disekitar kita dikelola/dinikmati oleh orang asing atau orang diluar wilayah kita, sementara kita sebagai penonton. Hal ini diakibatkan kurangnya ilmu, keterampilan, dan Teknologi yang kita kuasai. Untuk menjawab hal itu demi pemerataan Pendidikan Pemkab Barito Utara melalui Dinas Pendidikan telah membuka sekolah baru yang presentatif di Tumpung Laung. Tahun Pelajaran 2010/2011 ini SMAN – 1  Montallat kembali memanggil putra - putri Bapak/Ibu untuk angkatan keempat Tahun Pelajaran 20010/2011 guna dibekali IPTEK di sini.

Senin, 08 November 2010

‘ AMUN TATULAK ELA SAMPAI BULI MAMANTAI’

Menjadi SMAN -1 Montallat sebagai wadah mempersiapkan generasi penerus bangsa yang beriman,bertaqwa,berahlaq mulia,berilmu,disiplin,kreatif serta mampu bersaing diera globalisasi